Liburan kali ini karena pulang dadakan ke kota manado dan ke kampung halaman di desa winorangian kec.tombatu utara kab.minahasa tenggara.
Karena faktor administrasi kantor dan keperluan lainnya maka diputuskan tuk pulang kampung ke manado.
Beli tiket online dapat 774rb maka siap tuk berangkat. Jakarta manado. Tapi ada trouble ketika akan menggunakan jasa damri dari shelter thamrin city...sampai jam 3.20 busnya tdk datang2..padahal harus cek in jam 4.15 ...untung ada 3 penumpang lain yg lg menunggu juga dan kami share taxi..dengan syarat hanya turun di 1 terminal yg sama kata si supir. Perjalanan sekitar 45 menit pun dan kami tiba di bandara soetta terminal 1a dan total yg di bayar masing2 adalah 30rb. Lumayan hemat 5rb di banding naik damri.
Lanjut cek in dan waiting di boarding room. Dan 3 jam 20 menit di udara lalu..dan terengggg sampai di bandara international samratulangi. Sebelum mendarat sempat berputar putar 4 x di langit kota manado..jadi lumayan bisa melihat sedikit lama kota manado dari awan.
Pemandangan gunung lokon dan hijaunya bukit dan pohon kelapa langsung menyambut ketika turun dari pesawat menuju terminal kedatangan. Tanpa bawa bagasi langsung keluar ke lobby terminal dan disambut oleh tukang ojek.supir taxi.maupun supir damri.
Banyak pilihan tuk moda transportasi ke pusat kota manado.
Damri bandara ke pusat kota tarif 20rb,
Taxi bandara yg harus nawar sesuai kesepakatan tarifnya sesuai tujuan.
Kalau mau ala backpaker naik angkot warna biru yg biasa nunggu di pintu gerbang keluar bandara jalan sedikit ke luar bandara dan tarifnya murah 3rb tujuan lapangan ke pall 2 dan lanjut lg naik angkot pall2 ke pasar 45 atau pusat kota jika tujuannya pusat kota tentu dgn tarif yg sama 3rb.
Atau kalau mau naik ojek juga boleh.
Nah yg aku pilih adalah menggunakan damri. Tarif 20rb dan langsung di sambut dengan ramah pak supir damri dengan menanyakan tujuan dan boleh juga sambil karaoke lagu manado dari tv karaoke di bus damri dengan sound system yg lumayan bagus.
Perjalanan dari bandara ke pusat kota manado di sambut dengan jalanan yg bersih dan pemandangan banyak gedung gereja dan dari kejauhan tampak gunung lokon...kota yg indah dan nyaman menurut saya.
Sampai di pusat kota di zero point kota manado bisa turun langsung dan mulai berburu hotel atau mau jalan2 dulu silakan. Akses transportasi kota manado berpusat di tugu zero point ini .
Karena saya akan ke tombatu maka rencana saya adalah ke pasar 45 di sekitar patung dotulolong dan naik mobil taxi glap atau mobil warga , misalnya: avanza yg di buat omprengan per penumpang 35rb.
Tapi karena belum ada omprengan maka saya putuskan naik bus akdp saja. Jadi tujuan selanjutnya adalah ke terminal karombasan dan naik bus akdp tujuan langowan bertarif 14rb dan naik akdp langowan tujuan tombatu bertarif 14rb dan naik ojek ketika turun di desa mundung ke desa winorangian bertarif 5rb. Sampai lah di rumah.
Kembali ke pengalaman naik bus akdp manado tujuan langowan...penumpang harus penuh dulu baru supir jalankan mobilnya...sepanjang perjalanan sangat menarik pemandangan alam yg ada. Mulai dari jalan berkelok..pemandangan pegunungan..kota manado dari puncak pemandangan diliat sangat indah dan gunung lokon di kota tomohon..perkebunan cengkeh di desa sonder..penjualan ole2 khas desa kawangkoan kacang sangrai di desa kawangkoan dan sejuknya udara di desa langowan..perjalanan ini di tempuh sekitar 2 jam.
Setibanya di terminal kota langowan maka pilihan selanjutnya adalah pindah mobil akdp tujuan tombatu..menggunakan mikrolet berwarna biru dan penumpang harus penuh baru jalan dengan tarif 14rb. Perjalanan pun di mulai dengan pemandangan gereja sentrum langowan..lanjut ke desa walewangko lalu melewati hutan lindung kab.mitra antara desa noongan dan desa pangu..di hutan lindung ini pemandangannya sangat indah..hutan tropis dan udara yg sejuk menyapa kita dan kita akan di kejutkan dengan bekas2 lonsoran di samping tebing jalan...karena hutan lindung ini memang rawan lonsor.
Memasuki desa pangu penghasil buah salak..lalu kota ratahan..desa rasi..desa liwutung dan desa mundung..lalu turun di perempatan desa esandom dan naik ojek bertarif 5rb ke desa winorangian...karena letak desa winorangian sekitar 1 km dari perempatan jalan desa mundung ini.
Desa winorangian terbagi 2 yaitu winor1 dan winor2..lokasi desa ini memanjang sepanjang jalan desa dan berada di kaki gunung soputan dan gunung manimporok.
Dengan udara yg segar dan pemandangan alam yg indah karena berada di kaki gunung.
Inilah cerita perjalanan saya ke kampung halaman.
Nanti di sambung dengan cerita ativitas di kampung di catatan berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar